Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Teluk Cenderawasih Provinsi Papua Dan Papua Barat Periode 2018 – 2027
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Teluk Cenderawasih Periode 2018-2027 ini merupakan penyesuaian dari Rencana Pengelolaan Taman
Nasional (RPTN) Teluk Cenderawasih 2010-2029 sebagai amanah Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka alam dan
Kawasan Pelestarian alam. Rencana pengelolaan ini disusun berdasarkan hasil analisa dan proyeksi terhadap kondisi ekologi lingkungan dan sosial budaya
masyarakat di dalam dan sekitar kawasan, yang dilakukan semua pemangku kepentingan dalam kawasan (stakeholders), sehingga tersusun RPTN yang bersifat
komprehensif, holistik dan integratif dengan pembangunan daerah guna mendukung pengelolaan berkelanjutan.
Buku Hiu Paus – Revisi
Buku ini merupakan edisi revisi dari buku “Hiu Paus Teluk Cenderawasih: Riset dan Monitoring berbasis Geografis, Biologis, Ekologis, Industri dan Prospektif Hiu Paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih” yang diterbitkan oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) pada tahun 2018.
Buku Hiu Paus
Buku ini merupakan sebuah bentuk pendokumentasian hasil-hasil penelitian terkait hiu paus yang telah dilakukan para peneliti dalam kurun waktu tujuh tahun (2011 s.d 2018) di kawasan taman nasional teluk Cenderawasih.
Hiu paus merupakan jenis ikan yang dilindungi di indonesia melalui keputusan Menteri kelautan dan Perikanan Ri nomor 18/kePMen- kP/2013 tentang Penetapan status Perlindungan Penuh ikan Hiu Paus (Rhincodon typus).
Meretas Ekowisata Berbasis Konservasi Tradisional Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (Edisi 2)
Buku ini mengupas ide-ide pengelolaan kawasan konservasi dengan menjadikan masyarakat tradisional di Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai subyek dalam aktivitas pengelolaan kawasan konservasi khususnya dalam bidang aktivitas ekowisata tanpa meninggalkan aspek-aspek konservasi seperti perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan.
Agar hal ini dapat tercapai, terdapat 4 (empat) faktor pendorong utama yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan baik dalam perencanaan maupun implementasi; yaitu: a) Penataan Regulasi; b) Tata Ruang; c) Penataan Kelembagaan; d) Fasilitasi kelembagaan dalam rangka peningkatan kapasitas yang berbasis kepada kearifan budaya lokal masyarakat adat Papua di kawasan Teluk Cenderawasih.
Meretas Ekowisata Berbasis Konservasi Tradisional Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Nilai adat dan budaya yang masih hidup terbukti bisa menjadi perekat atau medium dalam membantu komunikasi, kerjasama dan tumbuhnya mutual trust tak terkecuali di Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Buku ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi langkah-langkah korektif pembangunan konservasi untuk kesejahteraan masyarakat tradisional di Papua secara umum dan di Taman Nasional Teluk Cenderawasih secara khusus.
Jelajah Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Dalam pengembangan sektor pariwisata Balai Besar TNTC memiliki potensi terumbu karang yang terkaya di Indopasifik, potensi keberadaan Hiu Paus sepanjang waktu dan potensi sejarah/religi yang tinggi. Dengan pengembangan tiga pintu masuk destinasi wisata melalui Resort Sowa, di
Distrik Kwatisore, Resort Yendouw di Yopanggar/ Aisandami di Distrik Roon, serta Resort Gunung Botak di Distrik Momi Waren maka harapan akan terbangunnya potensi pariwisata alam di kawasan TNTC dapat terwujud.
Buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lengkap mengenai indahnya panorama alam dan fenomena yang berlangsung serta aktivitas masyarakat yang ada di dalam dan di sekitar kawasan Taman Nasional. Buku informasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih ini mengajak kita untuk mengenal pulau-pulau serta kampung-kampung yang ada di dalam kawasan beserta potensi keanekaragaman hayati kawasan TNTC.