Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) bekerja sama dengan Conservation International-Indonesia (CI Idonesia) menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi selam pada 22-29 September 2021 dalam rangka mendukung pengelolaan TNTC. Pelatihan dan sertifikasi dilaksanakan di Pantai Sowa, Nabire dilanjutkan dengan ujian praktek di Pantai Erari dan ujian tertulis di Kantor BPTN Wilayah I Nabire. Peserta berjumlah 15 orang: 13 orang staff BBTNTC dan dua orang masyarakat. Selama pelatihan, peserta berada di pantai untuk melakukan praktek dari pukul 8.00 WIT sampai dengan 15.00 WIT dan dilanjutkan pembelajaran materi pukul 17.00 WIT sampai selesai.
Di hari pertama (24/9), para peserta diminta untuk berenang sejauh 200 meter untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta. Selanjutnya melakukan water trap selama 30 menit. Lalu setelah istirahat, peserta melakukan praktek snorkeling menggunakan alat dasar yaitu masker, snorkel dan fin. Peserta kemudian diajarkan untuk masuk ke air dengan teknik Giant Step, dan untuk melancarkan snorkeling beserta diajarkan skin diving. Sore harinya, diberikan materi dasar penyelaman menggunakan video, seperti cara pasang dan bongkar alat, pre-dive safety check, mask clearing, equalizing, regulator clearing, regulator recovery, free flow, fin pivot, dan buddy breathing. Tidak lupa bahasa isyarat dalam air.
Pada hari kedua (25/9), instruktur dan peserta pergi ke bagan sekitar Pulau Lemon untuk melancarkan snorkeling, skin diving dan teknik masuk ke dalam air lainnya, yaitu back roll. Di bagan peserta dengan bertemu hiu paus. Kemudian kembali ke pantai sowa untuk melanjutkan materi pengenalan alat, seperti BCD, regulator, dan tabung beserta cara pemasangan, penggunaan, bongkar, dan perawatannya. Setelah itu, peserta diajak untuk memulai penyelaman pertama dan mempraktekkan teknik dasar penyelaman. Pertama, pemasangan alat dilanjutkan pre-dive safety check dengan buddy selam. Pre-dive safety check yang dilakukan terdiri dari “BWRAF” yaitu B untuk BCD, W untuk Weight (pemberat), R untuk Releases (clips dan buckles), A untuk Air (cek tekanan udara dalam tabung dll), serta F untuk Final OK (masker, snorkel, dan fin). Para peserta didampingi instruktur masuk ke air dengan teknik enter beach. Ada yang harus diperhatikan sebelum turun atau masuk ke dalam air, yaitu penyelam harus cek tekanan udara dalam tabung, lihat sekitar, cek waktu turun, kemudian turun ke dalam air perlahan dengan membuang udara dalam BCD. Di dalam air instruktur memperagakan teknik mask clearing, regulator recovery, regulator clearing, dan fin pivot, kemudian dipraktekkan oleh peserta, dilanjutkan explore sekitar lokasi penyelaman. Penyelaman pertama dilakukan pada kedalaman 2.5-6.6 m. Di sore harinya diberikan materi tentang penggunaan tabel selam, binatang/tumbuhan laut yang membahayakan, serta fisiologi selam.
Lanjut ke hari ketiga pelatihan (26/9), dilakukan penyelaman kedua untuk melancarkan praktek yang dilakukan hari sebelumnya dan ditambah praktek free flow dan buddy breathing. Lalu meng-explore sekitar lokasi penyelaman pada kedalaman 6-13 m. Sore harinya peserta kembali ke Kota Nabire, untuk mempersiapkan ujian praktek di Pantai Erari.
Hari keempat (27/9), dilakukan dua kali penyelaman di Pantai Erari. Teknik masuk dalam air yang dilakukan adalah giant step. Penyelaman pertama dilakukan untuk melancarkan teknik yang sudah diajarkan beserta explore kehidupan bawah air sekitar lokasi penyelaman pada kedalaman 6-15 m. Setelah itu, penyelaman kedua digunakan penilaian ujian praktek, mulai dari cara pasang alat, pre-dive buddy check, masuk ke dalam air dengan giant step, kemudian di dalam air dilakukan equalizing, mask clearing, regulator recovery, regulator clearing, free flow, fin pivot, dan buddy breathing. Lalu dilanjutkan explore kehidupan bawah air pada kedalaman 6-10 m.
Hari terakhir pelaksanaan pelatihan menyelam (28/9), dilaksanakan ujian tertulis bertempat di kantor Bidang Pengelolaan TN. Wilayah I Nabire. Total soal yang dikerjakan sebanyak 75 soal, setiap soal diberikan waktu satu menit. Setelah ujian selesai, dilanjutkan dengan acara penutupan kegiatan pelatihan dan sertifikasi selam. Peserta yang telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi selam yang semuanya dinyatakan lulus diharapkan tidak hanya berhenti sampai di sini saja, dan ilmu yang telah dipelajari dapat bermanfaat dalam pengelolaan TNTC.
Oleh : Ganis Citra Purmadewi, S.Hut / PEH Pertama