Pentingnya Sosialisasi Pemulihan Ekosistem Dan Pendidikan Lingkungan Hidup Sejak Dini
“Kalian sudah belajar tentang ekosistem? Ekosistem itu apasih?” tanyaku kepada pelajar SMP Negeri 6 Manokwari. Sebagian besar menjawab bahwa ekosistem adalah tempat tinggal atau habitat makhluk hidup. Ada juga yang menjawab dengan tepat bahwa ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik serta lingkungannya. Mereka sudah paham tentang konsep ekosistem dan lingkungan, sehingga tugas kita selanjutnya adalah menanamkan jiwa peduli untuk menjaga ekosistem dan lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk kami menanamkan jiwa peduli dalam menjaga ekosistem dan lingkungan kepada mereka adalah dengan membagikan ilmu pengetahuan melalui Sosialisasi Pemulihan Ekosistem dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Kegiatan ini kami laksanakan di SMP Negeri 6 Manokwari pada 25 – 26 April 2022, tujuannya untuk meningkatkan kepedulian pelajar terhadap lingkungan serta melakukan upaya konservasi sejak dari sekolah. Siswa – siswi dikenalkan tentang biota laut yang hidup dalam ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, dan ekosistem padang lamun di Taman Nasional Teluk Cenderawasih serta dampak apabila ekosistem tersebut rusak. Kemudian kami juga memberikan materi tentang pengelolaan sampah, dampaknya bila sampah dibuang sembarangan, waktu yang diperlukan sehingga sampah itu dapat teruari, dan bagaimana cara menguranginya. Siswa–siswi sangat antusias dalam menerima materi, terutama saat kami memberikan games tentang ekosistem dan pengelolaan sampah.
Mengenalkan alam dan lingkungan, mengajarkan apa yang ada di dalamnya, mendidik siswa untuk mencintai dan menanamkan kesadaran untuk menjadi manusia yang bertanggungjawab terhadap alam dan lingkungannya merupakan proses yang harus ditempuh secara bertahap. Pentingnya pendidikan lingkungan hidup yakni untuk hidup yang berkelanjutan, sehingga pendidikan lingkungan hidup harus di terapkan di masyarakat sejak usia dini. Siswa harus diajak dan diperkenalkan serta memahami kondisi alam dan masalahnya saat ini, misal membuang sampah pada tempatnya, apa dampak yang akan terjadi dan bagaimana pencegahannya untuk masa depan.
Kami memberikan mereka tumbler untuk mengurangi sampah botol plastik bekas air mineral. Ini adalah penerapan yang dilakukan kepada para siswa SMP Negeri 6 Manokwari.
Ketika pelajar sudah mengerti tentang lingkungan, dipastikan mereka ikut menjaga kelestariannya, dan kemungkinan kerusakan alam atau lingkungan bisa terhindarkan. Dukungan dari orang tua kepada anak-anaknya harus ada, karena edukasi terbaik berawal dari keluarga. Kenalkan, pahami, pelihara. Ketika kita menjaga alam, alam pun akan menjaga kita.
Oleh: Ganis Citra Purmadewi, S.Hut/PEH BBTNTC