Pembentukan Dan Inventarisasi Serta Verifikasi Wilayah Kemitraan Konservasi Di Kampung Bawei

Dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat untuk penguatan tata Kelola dan fungsi Kawasan konservasi dan kelestarian keanekaragaman hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan kebijakan yang terkandung dalam Peraturan Direktorat Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem nomor P.6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018 yang mana dapat dilakukan dengan kerja sama antara pemegang izin kawasan konservasi dengan masyarakat setempat.

Dalam hal ini, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) sebagai pengelola Kawasan memiliki fungsi diantaranya mengembangkan kerja sama dan kemitraan bidang konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya. Wujud dari penerapan fungsi tersebut terlihat dari program kemitraan konservasi yang merupakan kebijakan untuk mengedepankan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan.

Pada 7 – 8 Juli 2021 dilakukan Pembentukan dan Inventarisasi Serta Verifikasi Wilayah Kemitraan Konservasi  di Kampung Bawei, Distrik Teluk Umar, Kabupaten Nabire. Tujuan pembentukan kemitraan konservasi di Kampung Bawei yang merupakan desa penyangga di dalam Kawasan pada Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTN) II Yeretuar adalah untuk mewadahi kegiatan pemberdayaan masyarakat dan menjalin kerjasama masyarakat dalam pengelolaan Kawasan konservasi.

Diskusi Pembentukan kelompok Kemitraan Konservasi melibatkan Majelis Kampung, Sekretaris Kampung, Majelis Gereja dan juga masyarakat Kampung Bawei untuk memilih ketua, sekretaris dan bendaharanya. Berdasarkan kesepakatan masyarakat, terbentuklah kelompok dengan nama Kelompok Ondura dengan Jefri Manahara sebagai ketua, Yuslianus Nuhai sebagai sekretaris dan Septer Worengga sebagai bendahara.

Selanjutnya dilakukan inventarisasi serta verifikasi wilayah kemitraan konservasi yang kemudian menghasilkan empat bidang kerja dari Kelompok tersebut yaitu:

  1. Kelompok Kerja Nelayan.

          Kelompok ini berfokus dalam menangkap hasil laut dan menjual dalam keadaan segar serta membuat olahan ikan untuk meningkatkan daya jualnya.

  1. Kelompok Kerja Wisata

          Kelompok ini berfokus untuk mengembangkan potensi wisata baik di darat maupun di laut, selain itu juga mereka bergerak dalam bidang kesenian untuk menyambut tamu atau juga membuat souvenir.

  1. Kelompok Kerja Budidaya Perairan

          Kelompok ini bertugas untuk melakukan budidaya terhadap ikan air tawar maupun ikan air laut.

  1. Kelompok Kerja Budidaya Hasil Hutan

      Kelompok ini bertugas dalam mengembangkan tanaman perkebunan melalui budidaya.

 

Oleh : Rolf Geffken Situmeang, S.Pi

Penyuluh Kehutanan SPTN Wilayah II Yeretuar

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *