|

SIARAN PERS

Nomor: SP.576/T.6/TU/HMS.2.3/B/07/2024

Nabire, Papua Tengah, Selasa tanggal 17 Juli 2024, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) bersama Pertamina Foundation melakukan kegiatan Tagging Hiu Paus di Kwatisore, Distrik Yaur, Provinsi Papua Tengah. Pelaksanaan tagging hiu paus disaksikan oleh Direktur Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang  diwakili oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Nunu Anugrah, S.Hut. M.Sc, bersama Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas S.Sos., M.KP., OPD Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire, Lanal Nabire, UPT KLHK, Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo dan Corporate Secretary Pertamina Internasional Shipping (PIS), Muh. Aryomeka Firdaus.

Dalam kesempatan tersebut Direktur KKHSG Nunu Anugerah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkomitmen untuk bersama-sama melestarikan kawasan TNTC. Kegiatan tagging hiu paus ini diharapkan bukan hanya menjadi suatu kegiatan seremonial belaka, melainkan dapat menyediakan data serta informasi populasi hiu paus di Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk membangun sinergi yang lebih kuat, kita tanamkan kebiasaan positif ini pada diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita, berkolaborasi dalam upaya pelestarian alam, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati khususnya spesies hiu paus, sehingga kita dapat memberikan warisan yang berharga bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaganya dengan sebaik-baiknya” ujar Direktur KKHSG.

Sementara itu Kepala Balai Besar TNTC, Supartono, S.Hut., MP.,  mengatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memantau pergerakan hiu paus, memahami pola migrasi, serta mengidentifikasi habitat kritis yang perlu dilindungi.

“Dengan data yang terkumpul, kami dapat merancang strategi konservasi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Sehingga dengan adanya program tagging ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hiu paus serta ekosistem laut secara keseluruhan”, lanjutnya.

Pelestarian hiu paus di TNTC mendapat dukungan dari Pertamina Foundation dan PT. Pertamina Internasional Shipping. Balai Besar TNTC telah menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT. Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation selama lima tahun, dari 2023 hingga 2028.

Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo, menyatakan dukungannya agar ke depan TNTC mampu menjadi laboratorium pembelajaran bagi perguruan tinggi, peneliti, maupun ekspertis dalam konservasi hiu paus.

Lewat pelaksanaan tagging, Pertamina berharap TNTC tidak hanya menjadi “The Home of Whale Shark”, tetapi juga The Centre for Studies and Research of Whale Shark melalui pengembangan kapabilitas nasional di bidang biodiversity conservation sehingga salah satu hasilnya nanti, yakni tenaga lokal, mampu mengembangkan dan melakukan tagging hiu paus serta menganalisis big data yang dihasilkan untuk berbagai hal positif ” ujar Bulo

“Hiu paus dan PIS memiliki habitat yang sama, yaitu laut. Untuk itu, merupakan kewajiban bagi PIS sebagai pelaku industri maritim di Indonesia untuk melestarikan hiu paus dan ekosistemnya, salah satunya dengan mendukung pelestariannya di TNTC sebagai bagian dari program BerSEAnergi Untuk Laut. Kami berharap, upaya ini bisa berkelanjutan sehingga generasi anak-cucu kita bisa mengenal, mempelajari, dan ikut melestarikan hiu paus. Dengan adanya tagging ini, maka kami berusaha untuk bisa mengoperasikan kapal-kapal tanpa menganggu jalur migrasi hiu paus,” ujar Corporate Secretary PIS, Muh. Aryomekka Firdaus.

Data Hasil identifikasi individu hiu paus sampai tahun 2023 sebanyak 195 individu. Dengan adanya kerja sama mulai bulan Desember 2023 sampai Juli 2024 telah berhasil mengidentifikasi delapan ekor individu baru. Sehingga total individu yang berhasil diidentifikasi sebanyak 203 ekor. Dengan rincian 180 jantan, 6 betina, dan 17 individu tidak diketahui jenis kelaminnya. Rata-rata individu hiu paus yang dijumpai di kawasan TNTC tergolong remaja dengan ukuran antara 4 hingga 6 meter.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan peresmian Desa Energi Berdikari yang merupakan program pemberdayaan masyarakat kerjasama Balai Besar TNTC dan Pertamina Foundation oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas S.Sos., M.KP di Ojab’o, Kampung Akudiomi, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire.

Dalam sambutannya Ukkas mengatakan Kampung Akudiomi terletak di daerah penyangga Taman Nasional Teluk Cenderawasih, dimana mayoritas masyarakat Kampung Akudiomi bekerja sebagai nelayan dan sangat bergantung pada sumber daya perikanan.

“Dengan adanya bantuan berupa satu unit cold storage dan dua unit freezer diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengelolaan hasil tangkapan ikan dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat”, ujar Ukkas

Ukkas juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan Pertamina atas dukungan dan kerjasama dalam mewujudkan program ini.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan pihak-pihak terkait lainnya,” lanjutnya.

Sementara itu Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo mengatakan bahwa Pertamina terus memperluas program Desa Energi Berdikari (DEB) dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4 kWp untuk mengoperasikan cold storage penghasil es batu, sehingga kualitas ikan hasil tangkapan nelayan bagan bisa terjaga 1-2 bulan.

Pembentukan Desa Energi Berdikari merupakan salah satu implementasi dari perjanjian kerja sama antara BBTNTC dan Pertamina melalui program dukungan pemberdayaan masyarakat. Program ini berfokus pada pengembangan ekonomi alternatif untuk mendukung pengelolaan ekowisata hiu paus bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi pada BPTN Wilayah I Nabire.

Dalam kegiatan tersebut itu pula, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) menyerahkan bantuan usaha ekonomi masyarakat kepada kelompok Masyarakat Binaan Balai Besar TNTC pada tiga Kampung yaitu Kampung Sima, Akudiomi dan Kampung Yaur.

“Dengan adanya bantuan kepada kelompok Masyarakat Binaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih agar dapat meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat setempat”, kata Nunu Anugrah.

Di akhir acara Direktur KKHSG berserta Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire, Balai Besar KSDA Papua, Balai Besar TNT, Lanal Nabire, Pertamina Foundation serta masyarakat Akudiomi melepaskan tukik sebanyak 52 ekor sebagai bentuk pelestarian terhadap spesies penyu.

Penanggung Jawab:

Kepala Balai Besar TNTC.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Humas Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Email: cenderawasihnationalpark@gmail.com

Call Center: 08114860098

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *